- Keselarasan Program dengan Pemkab, Baznas Muba Distribusikan Bantuan Pendidikan Beasiswa Se-Kecamata
- Pemkab Muba Teken MoU Bersama Dengan BNN Provinsi Sumatera Selatan
- Pemkab Muba Buka Akses Tenaga Kerja Industri Migas Bagi Putra Daerah
- Musi Banyuasin Siap Perkuat Peran Daerah dalam Kebijakan Energi
- Wakil Bupati Rohman Hadiri Pelantikan Pengurus Karang Taruna Sumsel 2025-2030
- Tabligh Akbar Semarakkan Tahun Baru Islam 1447 H di Lais
- Bupati Toha Sambut Kepala BNNK Musi Rawas, Bahas Pembentukan BNN di Kabupaten Muba
- Bupati Muba H M Toha Hadiri Sedekah Rami dan Sunat Massal di Babat Toman, Disambut Antusias Warga
- Pemkab Muba Gelar Upacara Harkopnas ke-78 Tahun 2025
- Bupati H M Toha Lepas Para Peserta Bhayangkara Muba Run
Kompak, Forkopimda Banyuasin Tanam Pohon Bersama
Puncak Perayaan HLHS

Istimewa
Banyuasin, Kirkanews – Pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Kabupaten Banyuasin Tahun 2024 Penjabat Bupati Banyuasin H. Hani Syopiar Rustam, SH didampingi Penjabat Ketua TP-PKK Hj. Marry Hani Rustam melakukan Penanaman Pohon Serentak di depan Graha Sedulang Setudung, Kamis (04/07/2024).
Dalam arahannya, Pj. Bupati Hani menyatakan, tema peringatan "Penyelesaian Krisis Iklim Dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan" tersebut sangat relevan dengan tantangan besar yang dihadapi saat ini. Krisis iklim bukan lagi ancaman masa depan, tetapi realitas yang kita hadapi setiap hari. Sekaligus menjadi tantangan global tersendiri yang tentunya memerlukan tindakan nyata dari seluruh masyarakat.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung upaya Pemkab Banyuasin dalam menjaga serta merawat lingkungan. Pastinya, penyelesaian krisis iklim harus melibatkan semua lapisan masyarakat "Our Land Our Future". Pastikan tidak ada yang tertinggal, terutama masyarakat yang paling rentan dan terdampak," pintanya pada hari Kamis (4/7/2024).
Baca Lainnya :
- Pemkab Banyuasin Kembali Maksimalkan OPM dan Pelayanan Kolabiratif0
- Siswa KKL di Banyuasin, Sekda Sambut Baik0
- Merry Hani : Kami Merasa Terhormat0
- Merry Hani Hadiri Perayaan Harganas 2024 di Semarang0
- Pemkab Banyuasin Gelar Rapat Bersama Bahas Ini0
Oleh karenanya, Hani S. Rustam menegaskan tentang pentingnya kolaborasi lintas lini dalam upaya penyelesaian krisis iklim. Baik sektor swasta, komunitas lokal, maupun masyarakat harus bergandengan tangan dan bekerja bersama untuk menciptakan solusi yang efektif.
"Pribadinya adalah, "tanggung jawab bersama" ini justru sering menjadi kewajiban bagi pihak-pihak tertentu untuk terus melakukan perilaku eksploitatif dan memperparah krisis iklim sekaligus membiarkan pihak lain menanggungnya. Krisis iklim merupakan tantangan global yang memerlukan solusi berbasis dan prinsip keadilan", jelasnya.
Ia menambahkan inovasi menjadi salah satu kunci penting dalam mengatasi krisis iklim. Teknologi baru dan ide-ide cerdas yang berkelanjutan harus terus dikembangkan. Baik inovasi teknologi terkini di bidang energi, pertanian berkelanjutan, pengelolaan limbah dan limbah yang efektif, merupakan contoh solusi yang harus diterapkan.
Beberapa Nilai Dan Prinsip Keadilan Iklim Yang Menjadi Urgensi Dalam Menghadapi
Perubahan Iklim Antara Lain :
1. Keadilan Distributif: memastikan distribusi manfaat dan beban perubahan iklim secara adil diantara semua pihak.
2. Tanggung Jawab Bersama : mengakui bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab, tetapi berdasarkan kemampuan dan peran masing-masing.
3. Pemerataan Kesejahteraan dan Pengendalian Kemiskinan: Menciptakan keseimbangan dalam akses terhadap sumber daya dan mengurangi ketimpangan ekonomi.
4. Keadilan Rekognitif : mengakui hak kolektif dan menghormati pengetahuan lokal serta kontribusi masyarakat adat.
5. Keadilan Prosedural: tingkatkan proses pengambilan keputusan yang transparan dan partisipatif.
6. Keadilan Korektif : mengatasi ketidaksetaraan historis dan menyelaraskan dampak negatif perubahan iklim.
7. Keadilan Antar Generasi: Bertindak demi keberlanjutan bagi generasi masa depan.
8. Keadilan Gender: mengakui peran dan kepentingan gender dalam menghadapi krisis iklim.
"Namun demikian, inovasi saja tidak cukup. Prinsip keadilan harus menjadi dasar dalam penanganan isu perubahan iklim. Bahkan manfaat dari sumber daya alam dapat dinikmati semua orang, tanpa ada yang merasa dirugikan. Kita harus memastikan, masyarakat dan generasi mendatang mendapat perlindungan dan manfaat dari upaya kita menjaga lingkungan. Seperti dengan Tema HLHS "Tanah Kita Masa Depan Kita," tandasnya.(am)
